ANALISIS TEKANAN PENDUDUK TERHADAP LAHAN PERTANIAN SAWAH KABUPATEN PEMALANG, JAWA TENGAH
Abstract
Pertumbuhan penduduk Indonesia semakin bertambah setiap tahunnya, pertumbuhan ini diiringi dengan permintaan lahan yang semakin bertambah untuk permukiman. Akibatnya banyak lahan pertanian yang akhirnya dialih fungsikan menjadi permukiman penduduk sehingga banyak lahan sawah yang mengalami penurunan luas setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat tekanan penduduk terhadap lahan pertanian sawah yang ada di Kabupaten Pemalang dengan menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan model I Otto Soemarwoto. Penelitian ini memanfaatkan data sekunder yang bersumber dari beberapa instansi pemerintah seperti Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pemalang untuk data jumlah penduduk, jumlah luas penggunaan lahan sawah dan jumlah petani yang berasal dari Sistem Kartu Tani Kabupaten Pemalang. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat satu kecamatan yang tidak mengalami tekanan penduduk (TP <1) yaitu Kecamatan Pemalang dengan nilai TP 0,84 dan sisanya mengalami tekanan penduduk (>1) dengan tingkat rendah pada kecamatan Taman (1,02) dan Kecamatan Petarukan (1,27). Untuk tingkat tekanan sedang berada pada Kecamatan Bodeh (1,35), Kecamatan Ampelgading (1,38), Kecamatan Comal (1,44), Kecamatan Bantarbolang (1,50), Kecamatan Ulujami(1,59), Kecamatan Belik(1,60), dan Kecamatan Radudongkal(1,63). Tingkat tekanan penduduk ketegori tinggi terdapat pada 4 kecamatan yaitu Kecamatan Pulosari(1,76), Kecamatan Watukumpul (1,78), Kecamatan Warungpring (2,20), dan Kecamatan Moga (2,20).